Ssst … Ada Hantu di Dekat Taman

Share Infomasi :

Musim Gugur Tiba, Kupu-Kupu dan Lebah pun Akhirnya Pulang

Hantu di Sungai Dekat TamanKarya Gaida Ashfa (Siswi kelas 4)

Kegiatan field trip kali ini berbeda.

Ketika Kaya bersama teman-temannya melaksanakan kegiatan field trip, tiba-tiba Bu Elisa berkata “Mungkin kita bisa berfoto di tempat lain.”

“Kenapa?” tanya Bu Emma penasaran.

“Karena di sungai ini dulu pernah terjadi kecelakaan satu bus tenggelam. Katanya pula, setiap orang yang berfoto di sini akan ditemani hantu.” jelas Bu Elisa.

Meskipun Bu Elisa sudah memberi tahu hal ini, namun Bu Emma tetap tidak percaya. Bu Emma pun tetap berfoto di taman dekat sungai.

Satu minggu kemudian, foto-foto tesebut dikirim kepada Bu Emma. Betapa terkejutnya Bu Emma melihat hasil foto-fotonya karena di foto ke-7 terdapat foto anak-anak yang tidak dikenalnya. Dalam foto tersebut, tampak wajah anak-anak yang begitu pucat pasi seperti tak bernyawa.

Kupu-kupu dan Lebah-Karya Nabila Arivi (Siswi Kelas 4)

Kupu-kupu dan Lebah bersahabat. Mereka pun selalu bersama. Seperti hari ini,

“Kupu-kupu, kita main ke taman, yuk!” ajak Lebah

“Ayo, Lebah.” Kupu-kupu pun menyetujuinya.

Lalu, mereka pun pergi ke taman.

“Wah … indah sekali, ya, Lebah.” Kupu-kupu merasa kagum.

“Iya, dong … makanya aku ajak kamu ke sini.” jawab Kupu-kupu.

Tidak terasa mereka menghabiskan waktu satu jam di taman,

“Hari sudah gelap, Lebah. Kita kembali lagi ke sini besok, yuk.” ajak Kupu-kupu.

Kemudian, mereka pun pulang dan akan kembali besok.

Cerita Musim Gugur-Karya G. Aulia Lukman (Siswi Kelas 3)

Saat aku jalan-jalan berkeliling melihat tempat bermain, aku melihat pohon nisaka.

Aku sedih karena hanya ada 1 daun di pohon itu. Bahkan 1 daun itu pun tertiup angin kencang. Aku pun terdiam sebentar melihat daun itu. Hatiku terasa sangat sakit seperti ditusuk angin itu. Aku pun berlari kembali ke rumah, lalu mengunci kamar.

Sambil menangis di kamar, aku pun melihat diariku bersama teman-teman.

Mengetahui hal ini, ibu pun masuk dengan kunci cadangannnya dan bertanya kepadaku,

“Kenapa Sayang, kok, kamu menangis, sih … ?”tanya ibu.

“Aku sedih karena aku suka bermain di bawah pohon.” Jawabku

“Pohon apa?” ibu kembali bertanya.

“Pohon Nisaka, Bu.” jelasku.

“Ada apa dengan pohon Nisaka hingga kamu menangis?” ibu semakin penasaran dengan pohon Nisaka.

“Semua daun di pohon Nisaka gugur, Bu.” jawabku dengan sedih.

“Tidak apa-apa. Semua daun yang gugur nanti akan kembali tumbuh.” Ibu berusaha menenangkanku.

Aku pun sedikit lega mendengar ucapan ibu.

Seru-seru, ya, Sahabat Adzkar cerita dari para penulis pemula ini. Meskipun mereka masih pemula, tetapi mereka selalu semangat untuk menulis dan berkarya.

Tunggu cerita mereka selanjutnya, ya …

Author

Rani Setiani Purnawangsih

Guru yang satu ini hobi menulis dan membaca. Di awal kelulusan, perhatiannya sempat terfokus pada dunia editing naskah buku umum Islami dan proofreader untuk bacaan kategori anak di dua perusahaan penerbitan di kota Bandung dari awal 2010 hingga 2017, sebelum akhirnya kembali memutuskan ke dunia pendidikan sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah full day di Bandung Barat. Selain itu, hobinya menulis menjadikannya untuk terus belajar membuat karya dalam sebuah buku. Buku solo pun sudah berhasil diterbitkannya dan 5 buku antalogi.

Comments are closed.
Oktober 2024
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
Tim Support kami akan menjawab pertanyaan bapak/ibu
WeCreativez WhatsApp Support
Info
Raudhatul Athfal (RA)
Available
WeCreativez WhatsApp Support
Info
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Available